Jannah (surga) itu terletak di atas dari langit yang ketujuh. Harumnya bau surga ini dapat dicium dari jarak perjalanan 100 tahun.Dalam surah An-Majm ayat 13-15 Allah berfirman: "Sesungguhnya ia (Muhammad) telah melihat Jibril sekali lagi, yaitu di Sidratul Muntaha, dan di dekatnya ada surga tempat kembali."
Ketika Rasulullah dalam perjalanan Miraj, Beliau telah berhenti di Sidratul Muntaha. Menurut beliau, Sidratul Muntaha itu berada jauh di luar alam langit (di luar ruang angkasa). Di situlah Beliau dapati terletaknya surga. Kemudian dikatakan surga itu luasnya seluas langit dan bumi sebagaimana difirmankan Allah s.w.t. dalam surah Ali Imran ayat 133:
"Kejarlah oleh kamu ampunan Tuhan kamu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."
Di surga juga udaranya nyaman tidak panas membakar dan tidak pula sejuk mengigil. Allah s.w.t. berfirman: "Mereka beristirahat didalam surga dengan bertumpu kedua belah siku di atas pelamin-pelamin (yang berhias), mereka tidak nampak di situ adanya matahari (lenyap hawa panasnya), dan tidak juga merasakan suasana yang terlalu sejuknya." (Al-Insan: 13)
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Bahwa dinding-dinding surga itu batu-bata dari perak dan emas. Tanahnya pohon kimkuma (Za'faran) dan buminya kasturi." (Hadis riwayat Al-Bazzar).
Dalam sebuah hadis lain diceritakan bahwa Rasulullah bersabda:
"Tanah surga itu licin putih, kasturi murni." (Hadis riwayat Muslim).
Sungai-Sungai di Surga
Sungai-sungai surga pula memancar dari bawah-bawah bukit. Di dalam al-Quran, Allah banyak menyebut tentang macam-macam sungai di surga ini antara lain firmanNya dalam Surah Muhammad ayat 15:
"Sifat surga yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (ialah seperti berikut): Ada padanya beberapa sungai dari air yang tidak berubah (rasa dan baunya), dan beberapa sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, serta beberapa sungai dari arak yang lezat bagi orang-orang yang meminumnya, dan juga beberapa sungai dari madu yang suci bersih. Dan ada pula untuk mereka di sana segala jenis buah-buahan, serta keridhoan yang tinggal kekal di dalam surga yang sedemikian itu keadaannya) sama seperti orang-orang yang tinggal kekal di dalam neraka dan diberi minum dan air yang mendidih sehingga menjadikan isi perut mereka hancur?" (sudah tentu tidak sama!).
Ayat di atas memberi pengertian bahwa sungai-sungai di surga bukanlah mengandung air-air biasa seperti di dunia ini, sebaliknya ada sungai yang berair susu, ada yang berair anggur (arak) yang tidak memabukkan, ada yang dari madu dan sebagainya. Sungai-sungai ini semuanya mengalir dengan tenang melalui rumah-rumah di surga, di kebun-kebun dan di celah-celah pokok. Bahkan terdapat juga mata-mata air yang mengalir.
Allah telah menjanjikan bagi orang yang bertakwa itu sungai yang airnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- - Airnya tidak berubah rasa dan baunya.
- - Air susu yang tidak berubah rasa dan warnanya
- - Air anggur (arak) yang lezat dan tidak memabukkan bagi peminumnya.
- - Madu yang disaring.
Barangsiapa meminum air dari Al-Kausar ini walau hanya satu kali saja, dia tidak merasa haus untuk selama-lamanya.
Tentang nama-nama sungai di surga, tidak ada disebut dengan jelas di dalam al-Quran. Tetapi dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda:
"Bahwasanya di surga terdapat suatu sungai yang disebut sungai rajab, airnya lebih putih daripada air susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Siapa saja yang puasa satu hari dari bulan Rajab, maka Allah memberikan minuman dari sungai itu."
Yang jelas sungai yang bersama Rajab dengan sifat-sifatnya yang luar biasa ini belum pernah dilihat dan dirasakan airnya oleh manusia di dunia ini. Walau bagaimanapun di dalam keterangan-keterangan lain disebutkan bahwa di surga ada sungai-sungai seperti Al-Kausar dan Al-Firdaus.
Tentang Al-Kausar, Anas r.a. ada bercerita bahawa Rasulullah s.a.w. tidur di atas tikar jerami, tiba-tiba sambil mengangkat kepalanya Beliau tersenyum. Anas bertanya: "Mengapa engkau tertawa ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ayat yang diturunkan kepadaku tadi (yang bermaksud): "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (Al-Kausar), maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus." (Al-Kausar: 1-2-3).
Kemudian Beliau bertanya: "Adakah engkau tahu apa itu Al-Kausar?" Anas menjawab: "Allah dan RasulNya yang lebih tahu." Lalu Rasul menerangkan: "Al-Kausar itu satu sungai yang dijanjikan kepadaku oleh Allah, pada sungai itu banyak kebajikan. Di atasnya sebuah kolam (Al-Haudi) yang akan datang umatku kepadanya. Bejananya banyak sebanyak bintang-bintang di langit." (Riwayat Muslim).
Seterusnya Imam At-Termizi meriwayatkan, Nabi bersabda: "Bahwa masing-masing nabi itu mempunyai kolam. Mereka ini bangga membanggakan manakah yang lebih banyak orang datang. Dan aku mengharap, bahwa adalah aku yang terbanyak orang datang."
Mendengar tentang banyaknya kenikmatan yang terdapat pada Al-Kausar ini, tentu banyak di antara kita yang berharap untuk dapat menjadi golongan orang-orang yang dapat datang ke tempat tersebut. Agar harapan ini menjadi nyata, hendaklah kita berusaha mencari keridhoan Allah dalam kehidupan ini dari segala segi.
Surga itu Bertingkat-Tingkat
Surga itu bertingkat-tingkat dan setiap tingkat berbeda-beda pula. Jarak antara satu tingkat dengan tingkat yang lain ialah seperti jarak antara bumi dan langit. Adapun tingkatan surga yang paling tinggi derajatnya dinamakan "Al-Firdaus". Di atas Al-Firdaus inilah terletak "Arsy Rahman” (Mahligai Tuhan).
Selain itu, keistimewaan surga Al-Firdaus ialah para penghuninya akan dapat melihat wajah Allah dua kali dalam sehari yaitu pada waktu pagi dan petang. Sedangkan nikmat yang tertinggi di dalam surga ialah apabila manusia dapat menatap wajah Allah.
Coba kita bayangkan di dunia ini saja, kalau kita diberikan kesempatan bertemu dan ngobrol dengan salah seorang pemimpin negara, ulama terkenal, tentu kita akan sangat gembira dan bahagia dengan pengalaman tersebut. Lebih begitu sangat indah akan bertemu dengan Allah yang menciptakan dunia ini.
Adapun cara melihat Allah bukanlah seperti halnya kita melihat dengan mata biasa seperti yang lazim berlaku, tetapi caranya ialah dengan penglihatan mata yang telah ditentukan Allah buat para penduduk surga.
Segala yang ada di surga itu indah-indah jauh lebih indah dari apa yang ada di atas muka bumi ini. Tetapi yang terindah di surga ialah pandangan terhadap Allah, tidak sesuatu kenikmatan lain yang dapat melebihi keistimewaannya.
Firman Allah dalam surah Al-Qiyamah ayat 22-23 yang bermaksud:
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat"
Rasulullah pernah bertanya kepada Jibril: "Hai Jibril pernahkah kau melihat Allah?" jawab Jibril: "Pernahkah kau melihat Allah?" jawab Jibril: "Bahwa di antara saya dan Tuhan ada 79 tutup yang terdiri dari lapisan-lapisan cahaya. Bila terbuka tutup yang paling luar, maka akan terbakarlah aku memandangNya. Sedangkan antara engkau dan Tuhan ada 71 lapisan tutup dari cahaya. Bila terbuka tutup yang paling luar, engkau akan terbakar pula memandangnya."
Dalam hal ini pernah Nabi Musa a.s. meminta kepada Allah untuk melihatNya. Tetapi baru saja Allah menunjukkan diri kepada gunung, gunung itu meletus dan hancur sehingga Musa jatuh pingsan. Ini membuktikan gunung yang begitu kokohnya akan hancur bila Tuhan menunjukkan diriNya, inikan pula manusia yang lemah.
Kemudian dalam satu riwayat lain digambarkan surga itu sebagai berikut :
- - Tingkatan surga pertama yang dibuat dari bahan perak baik kampung, rumah, pintu dan kuncinya.
- - Tingkatan surga kedua yang dibuat dari bahan emas baik kampung, rumah, pintu dan kuncinya.
- - Tingkatan surga ketiga, per kampungan, rumah, pintu dan kuncinya dibuat dari bahan yakut dan lukluk (mutiara).
Taman-Taman Di Surga
Allah menciptakan perkara-perkara yang luar biasa indah dan nikmatnya kepada orang-orang yang bertakwa sehingga menurut Nabi Muhammad s.a.w. di surga itu terdapat apa-apa yang belum pernah dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga serta tidak pernah pula terlintas di hati manusia.
Kalau di dunia ini kita selalu melihat macam-macam taman yang dihiasi indah dengan aneka macam tumbuhan dan bermacam-macam bunga, di situ kita boleh menghabiskan masa berjam-jam sambil menikmati keindahannya juga mencari ketenangan. Maka begitu juga di surga, Allah menciptakan taman-taman bagi penghuninya.
Ada dua bentuk taman di surga: (1) Dua taman yang dicipta Allah dari perak dengan segala apa yang ada padanya. (2) Dua taman yang dicipta Allah dari emas dengan segala apa yang ada padanya. (Riwayat Bukhari Muslim).
Pada taman-taman ini terdapat bermacam-macam buah-buahan sama ada kurma ataupun delima, air mata air dan sungai yang terus-menerus mengalir airnya dengan tenang.
At-Tabrani meriwayatkan bahwa di taman-taman tersebut ada pohon-pohon yang rindang, besar, tinggi dan luas. Bila bidadari-bidadari bernyanyi di bawahnya, daun-daun dan ranting-ranting pohon-pohon itu bergerak-gerak sambil mengeluarkan bunyi-bunyian yang amat merdu pula.
Apabila angin berhembus lalu menyentuh daun dan ranting, maka akan terdengar desiran yang amat merdu pula. Sehingga tidak dapat dibandingkan manakah yang lebih merdu antara suara bidadari-bidadari atau bunyi desiran pohon-pohon tersebut.
Pintu-Pintu Surga
Sebelum masuk ke surga, penghuni-penghuninya akan melalui pintu-pintu surga terlebih dahulu. Pintu-pintu ini ada bermacam-macam pula jenisnya. Hal ini disebutkan di dalam al-Quran Surah Shaad ayat 49-50 yang bermaksud:
"Ini adalah kehormatan bagi mereka dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga dan yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka."
Kemudian Abu Hurairah ada meriwayatkan sebuah Hadis Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Dan bagi surga itu lapang pintu. Maka siapa yang termasuk dari orang yang menegakkan ibadah sembahyang, dia akan dipanggil dari pintu sembahyang. Bagi orang berpuasa ia akan dipanggil dari pintu puasa. Orang yang brsedekah akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu kalau seorang semasa hidupnya benar-benar melaksanakan segala hal yang disebut tadi, maka ia akan dipanggil untuk masuk melalui ke semua pintu-pintu tersebut.
Adapun pintu surga bagi orang yang melakukan ibadah puasa dinamakan Ar-Rayyan. Sedangkan setiap Muslim yang pernah kematian anak-anaknya yang masih kecil diberi kebebasan untuk masuk ke surga melalui pintu mana saja yang disukainya.
Penghuni-penghuni surga setiap orang mempunyai pintu-pintu tersendiri. Satu pintu untuk tempat masuknya sendiri. Satu untuk isterinya. Satu untuk tamu-tamu (malaikat dan kawan-kawannya). Satu menuju ke neraka untuk rasa nikmat Allah atas dirinya, dan satu pintu ke Arsy (Mahligai Allah untuk melihat wajah Allah).
Dalam buku "Ahli Surga dan kenikmatannya" diterangkan, selain yang tersebut di atas ada lagi pintu-pintu yang diberi nama :
- Pintu para rasul dan nabi.
- Pintu zakat.
- Pintu haji.
- Pintu syahadat dan sholawat.
- Pintu syuhada.
- Pintu salihin.
- Pintu siddiqin.
- Pintu ilmu dan iman.
- Pintu rahmat.
- Pintu taubat.
"Demi Allah, demi antara dua ambang pintu surga itu bagaikan jarak antara Makkah dan Basrah."
Jelaslah pada kita betapa luasnya pintu-pintu yang terdapat di dalam surga.
Bilik-Bilik, Rumah dan Istana di Surga
Untuk lebih menyenangkan lagi, maka para penghuni-penghuni surga diberikan bilik-bilik khas, rumah dan istana yang dibuat dari permata-permata yang tembus dipandang mata seperti kaca. Di dalamnya penuh dengan kenikmatan dan kelezatan yang tidak pernah dilihat mata serta didengar telinga.
Pernah pada suatu hari para sahabat bertanya kepada Rasulullah: "Untuk siapakah Allah menyediakan bilik-bilik seperti itu ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab: "Bagi mereka yang menyebarkan salam, menyumbangkan makanan, terus berpuasa dan berjaga malam mengerjakan sembahyang sedangkan orang lain tidur nyenyak."
Lalu sahabat-sahabat bertanya lagi : "Siapakah yang tahan dan sanggup berbuat demikian ya Rasulullah?"
Jawab beliau lagi: "Umatku! Dengarlah ...Siapa saja yang bertemu sesama Muslim lalu ia memberi salam, itu berarti telah menyebarkan salam. Barang siapa yang memberi makan anak-anak dan isterinya sampai kenyang, berarti ia telah menyumbangkan makanan. Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadan dan ditambah dengan tiga hari pada setiap bulan, itu berarti ia terus menerus berpuasa. Dan sesiapa yang menunaikan sembahyang Isyak terakhir dengan berjamaah, berarti dia telah bersembahyang malam sedang manusia tidur." (Riwayat Abu Naim dari Jabir).
Bagi penghuni surga ini, disediakan bilik-bilik sebagaimana yang dijanjikan Allah dalam Surah Az-Zumar ayat 20:
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janjinya."
Kemudian di dalam firmanNya Surah Muhammad ayat 6 yang bermaksud:
"Dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenankanNya kepada mereka."
Selain menerangkan keadaan bilik-bilik di surga, ayat di atas juga menerangkan bahwa setiap orang yang masuk ke surga itu mengetahui tempat mereka masing-masing tanpa perlu ditunjuk seolah-olah (bilik rumah dan istana-istana itu) sudah lama dikenalinya.
Kemudian dalam surah Al-Furqan ayat 10, Allah berfirman:
"Maha suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikanNya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikanNya (pula) untukmu istana-istana."
Ayat ini mengisyaratkan bahwa di dalam surga terdapat istana tetapi tidak dijelaskan bagaimana bentuk rupa istana tersebut, sama ada bertingkat-tingkat menjulang tinggi atau sebaliknya. Di samping bilik dan istana dan pula rumah-rumah. Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:"Siapa saja yang membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali, maka Allah berkenan membangunkan baginya rumah di surga." (Riwayat Muslim).
Pohon-Pohon dan Buah-Buahan di Surga
Keindahan alam dengan pohon-pohon yang rimbun menghijau serta aneka macam jenis bunga-bunga yang menawan dapat memberikan kedamaian jiwa bagi siapa yang memandangnya.
Bayangkanlah kalau kita berada di tengah-tengah kebun bunga yang seperti itu ditambah pula dengan pohon-pohon yang mengeluarkan bermacam-macam jenis buah-buahan, tentu kita akan asyik dan enggan pergi atau meninggalkan tempat tersebut.
Di surga, Allah memberikan kepada penghuni-penghuninya lebih dari itu sebagaimana firmanNya:
"Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu, berada di antara pohon bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya dan naungan yang terbentang luas; dan air yang tercurah; dan buah-buahan yang banyak tidak berhenti (buah-buahan yang banyak tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya." (Al-Waqiah: 27-33).
"Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan." (Ar-Rahman: 48).
"Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima." (Ar-Rahman: 68)
"Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya." (Al-Insan: 14).
Di surga juga ada sejenis pohon yang dinamakan tuba. Abu Hurairah berkata:
Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat sebatang pohon yang dipanggil "tuba" dan Allah berfirman kepadanya: "Keluarkanlah untuk hambaKu apa saja yang mereka kehendaki. Maka keluarlah kuda dengan kekang serta pelana dan apa saja keperluan yang dikehendaki dan dikeluarkan pula untuknya kendaraan dengan tempat duduk serta pengikatnya, apa saja keperluan yang dikehendaki dan juga pakaian-pakaian." (Riwayat Ibnu Abid Dunya).
Ibnu Hibban meriwayatkan Hadis daripada Abu Said yang menceritakan seorang lelaki datang kepada Rasulullah dan bertanya:
"Wahai Rasulullah, apakah tuba itu?" Beliau menjawab: "Ialah sebatang pohon yang sangat rindang. Rindangnya sejauh 100 tahun perjalanan, (manakala) pakaian-pakaian penghuni surga adalah daripada kelopak-kelopaknya."
Keistimewaan pohon-pohon di surga ini semua umbi-umbinya diciptakan Allah daripada emas. Adapun pohon bidara di surga itu bercabang-cabang. Setiap cabangnya mengeluarkan sebiji buah, kemudian dari buah ini keluar pula 72 jenis makanan yang berlainan.
Sedangkan pohon-pohon kurma pula diciptakan Allah s.w.t. dalam bentuk yang sangat luar biasa sebagaimana Abdullah bin Al-Mubarak, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Abid Dunya dan Al-Hakaim meriwayatkan perkataan Ibnu Abbas r.a.:
"Pokok kurma surga itu batangnya daripada permata Zamrud yang hijau, pangkal-pangkal pelepahnya daripada emas yang merah dan setiap satu pelepahnya menjadi pakaian penghuni surga, daripadanyalah pakaian dan perhiasan-perhiasan mereka dipotong dan dijahit. Manakala buahnya seperti tempayan, lebih putih daripada susu, lebih manis daripada madu dan lebih lembut daripada buih dan tiada mempunyai benih."
Bukankan begitu indahnya surga wahai sobat?
Maka mulai sekarang berimanlah dan takwa kepada Allah s.w.t, jannah senantiasa menanti sobat, dengan tekun dan niat.
Thanks for reading & sharing Subhanallah