"Jadilah kamu orang yang mengajar, atau belajar, atau pendengar, atau pecinta (ilmu) dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima (tidak mengajar, belajar dan tidak cinta ilmu), maka kamu akan hancur."
(Hadits Riwayat Baihaqi)
Home » , » Jangan mempermainkan kata "Insya Allah"

Jangan mempermainkan kata "Insya Allah"




Ini sebuah kisah dari ustad Felix Siauw yang perlu diperhatikan. Oh ya, Felix Siauw adalah orang Indonesia keturunan Tiong Hoa yang beragama muslim. Beliau adalah muallaf dan juga adalah pendakwah dan penulis buku Islam. Saya kagum kepada beliau dan pantas saya nobatkan sebagai panutan yang terbaik dalam menegakkan tauhid. Muallaf paling keren dan cerdas!

Mari kita dengarkan curahan hati ustad Felix Siauw.....

Saya mau cerita, boleh nggak?
Kalo nggak boleh saya cerita juga sih hehe.. Begini ceritanya, kemarin saya landing di CGK airport JKT, udah tau kan. Nungguin bagasi di CGK itu sekarang lamanyaa..! Padahal udah janji mau bawa @ummualila dan anak-anak ke dunia permainan. Padahal jadwal landing juga udah telat 3 jam, karena delay flight dari Malang. Harusnya sampe jam 12.30 ini sudah jam 15.00, wah...

Akhirnya punya ide, pergi ke Lost & Found, bilang sama petugasnya "Mas, saya mau nitip bagasi yah, nanti jam 9 malem saya ambil". Masnya menyambut baik, lalu anterin saya ke petugas pencatat, mbak berkerudung yang terlihat sibuk dan saya sampaikan lagi maksud saya.
Mbaknya nanya sambil nulis "Nama.. hape.. jam berapa datang..?"
"felix siauw mbak, hape 0813XXXXXXXX, jam 9 insyaAllah kesini lagi"

Mendengar saya bilang 'insyaAllah' mbaknya agak ketus bilang "jangan insyaAllah dong! yang pasti" dengan tatapan tajam ke saya. Agak dikit kesel, tapi masih mikir (ah sudahlah, mungkin dia lelah :D)
"Lho kok saya nggak boleh insyaAllah sih? saya kan Muslim mbak?"
"Dunia ini mana ada yang pasti, seorang Muslim bilang 'InsyaAllah' itu artinya melibatkan Allah dalam semua hal". Mbaknya nunduk aja. Pingin saya terusin nanti malah jadi ceramah hehe.. Padahal istri-anak udah nunggu. Ya sudah saya ucapin makasih dan meluncur.

Ada 2 poin yang pingin saya sampaikan pada tweeps.
Poin pertama, inilah masyarakat kita, kalo ngomong 'InsyaAllah' nggak serius, nggak paham.
"Bro, dateng ke pengajian ya besok"
"InsyaAllah ya bro!" (padahal gak niat dateng) jadi orang pahamnya 'InsyaAllah' itu nggak pasti
Jadi berkuranglah makna 'insyaAllah', yang harusnya maknanya "jika Allah menghendaki"
insyaAllah yang artinya "pasti". Hanya saja etika dalam Islam, kita nggak boleh mendahului Allah, kita akui ketergantungan kita pada Allah maka kita ucap 'InsyaAllah'. Ini poin pertama, 'insyaAllah' yang disalahgunakan, maka jadi nggak bermakna kalo nggak mau ya bilang aja, jangan pake 'insyaAllah'.

Poin kedua, banyak yang sudah berpikir sekuler, Allah hanya boleh disebut di Masjid, di Taklim, sementara di kantor jangan bawa Allah. Jadi kesannya bilang 'insyaAllah', atau kerja diawali doa, itu nggak profesional padahal seharusnya begitulah seorang Muslim. Perkara banyak yang menyalahgunakan 'InsyaAllah', ya itu tugas kita memperbaikinya bukan malah tidak menggunakan kata 'InsyaAllah'. Hobinya liberal kan gitu, standar ganda. Di Masjid boleh pake hukum Allah, di negara nggak boleh. Jangan ikut-ikutan ya.. 
"Jangan bawa agama dalam negara"
"Jangan bawa-bawa agama dalam resensi film" wajar aja, yang ngomong begini, baginya agama sampingan.

Nah, nah, jadi banggalah jadi Muslim, karena Allah Yang Maha Tinggi yang menjadikan Islam tinggi semoga kita cukup dengan Islam bangga jadi Muslim, karena itu yang kasih kita kesempatan dapet ridha Allah bukan bangga sama yang lain, apalagi ikut-ikutan liberal. Islam itu agama untuk semua orang, semua urusan, dimanapun urusannya jangan pilah-pilih, jangan sekuler-liberal, Islam ya Islam aja yang lain boleh dibaca dan dipelajari tapi yang harus diyakini, dibaca, dipelajari, dipahami dan diamalkan, hanya Islam aja.

Alhamdulillah, saya dilahirkan bukan Muslim lalu mengenal Islam karenanya bisa tahu Islam itu sempurna, karena sudah membandingkanDoain ya, semoga saya istiqamah, dan kita semua istiqamah doain juga yang masih belum bangga sama Islam, jadi bangga sama Islam.

Thanks for reading & sharing Subhanallah

Previous
« Prev Post

Total Pengunjung Laman

Origins Truth. Diberdayakan oleh Blogger.